ANTARA AKU DIA DAN SATRIA FU

*Di tengah tugas JAGA MALAM menjaga soal UN saya sempatkan diri menulis artikel ini sebagai sambungan artikel kemarin.

Judulnya lucu yaa seperti kisah cinta segitiga aza padahal enggak demikian. Sebuah kisah antara aku (Yudha) dia (Deva) dan Satria Fu. Akhirnya Deva memilih Satria Fu sebagai pacar pertamanya. Walaupun saya demen sama motor kencang tapi saya enggak pernah memaksa anak sulung saya itu untuk ikutan suka sama motor kencang pula. Satria FU memang BENAR-BENAR pilihan hatinya.

Motor bebek terkencang se-Indonesia akhirnya jadi milik Deva

Saya teramat yakin jika anda pembaca blog lama saya (Eblog) anda pasti tau,, tapi kalau anda adalah pembaca baru,, jelas dong anda tak akan tau,, maka di tengah malam ini akan saya beri tau. Akan saya ceritakan kisahnya. Tapi sebelum saya bercerita saya harap anda tenang dulu,, duduk yang rapi,, tangan di lipat di atas meja,,hehehehee

Bila anda mengira bahwa Satria FU itu benar-benar baru datang dalam kehidupan saya dan deva,, itu berarti anda SALAH BESAR sobat. Ini kali kedua Satria Fu masuk dalam kehidupan saya dan deva cuma kali ini Satria FU itu benar-benar milik saya eeeeh milik Deva. Saya termasuk beruntung karena termasuk dalam kategori Biker Generasi pertama di Indonesia yang menunggang Suzuki Satria FU 150. Memang sih itu bukan motor saya,, Tahun 2004 ayah saya membeli motor tersebut untuk adik perempuan saya Shanti Sabri sebagai hadiah ulang tahunnya. Kebetulan adik saya masih kuliah di AKPER Sintang,, para mahasiswanya wajib tinggal di asrama. Pada waktu ada peraturan kalau mahasiswa tidak di perbolehkan untuk membawa kendaraan.

Cewek Pertama di Kota Sintang yang motornya FU

Secara otomatis Satria FU 150 jadi nganggur di rumah orang tua saya,, hati kecil saya pun tergugah melihat hal itu,, dari pada telantar tak terurus ya saya bawa pulang saja kerumah saya wkwkwkwkwk……. Harap maklum ya sobat siapa sih yang terpesona dengan motor bebek yang satu itu (lebih tepatnya sih AYAGO). Keren banget rasanya waktu itu,, siapa sih yang enggak bangga mengendarai motor bebek terkencang Se-Indonesia,,dari dulu sampai sekarang termasuk motor bebek kelas atas (waktu itu harganya 16 jutaan). Adik saya emang beruntung,, ketika semua cowok se-kota Sintang pada ngiler naik motor itu,, tuh cewek udah naik duluan. Setiap liburan motor itu kembali ke tangannya,, benar-benar kembali setahun kemudian ketika dia lulus.

Lalu hubungan dengan Deva dimananya???? Deva kecil (umur 4 tahunan) sering saya bawa jalan-jalan dengan motor tersebut baik bareng mamanya ataupun sendirian bareng saya. Lucu banget kalau inget waktu itu,, kalau sendirian bawa deva tanpa mamanya,, baik duduk dibelakang ataupun didepan Deva kecil selalu saya ikat erat ke tubuh saya dengan KAIN SELENDANG wkwwkwkwk…… ya namanya anak kecil kalau di ajak jalan-jalan pulangnya pasti ketiduran. Deva kecil benar-benar akrab banget dengan Satria FU itu,, sampai-sampai kalau ditanya motor papanya yang mana pasti yang di tunjuk ya Satria Fu,, padahal papanya hanya menggunakan motor Honda Grand kodok itupun pemberiannya Datok (kakek/mbah) nya,heheheheee

Alhamdulillah,, hati saya plong ketika Janji saya padanya tlah saya penuhi

Deva Kelas 2 SD saya bertanya padanya, kalau nanti udah gede mau motor apa?? Deva mau MOTOR BUNTAK (Buntak = Belalang). Di mata Deva kecil motor itu memang mirip Buntak. Ya ya entar kalau Deva mau tamat SMP papa akan belikan motor buntak. Tahun terus berlalu,, Deva kecil kini telah berubah. 2014,,, Deva ingatkan janji saya padanya.. saya tanya kembali deva mau motor apa,, ternyata pilihannya tetap tak berubah,, dari KECIL sampai REMAJA pilihannya tak berubah pengen motor buntak. Yuuuupsss motor buntak memang jadi cerita tersendiri dalam hidupnya,, mungkin saja ketika Deva mengendarai motor buntak itu Ia akan mengingat masa-masa Indah ketika Balita naik motor buntak bersama papanya.